Selasa, 21 Mei 2013

hand out tentang pengertian pondasi dan jenis-jenis pondasi


HAND OUT
1.      Standar Kompetensi
Siswa dapat mengetahui Pengertian pondasi,jenis-jenis pondasi dan kegunaan masing masing pondasi
2.        Kompetensi dasar
§  Pengertian Pondasi
§  Jenis pondasi
§  menjelaskan masing-masing pondasi

3.        Indikator
§  Siswa memahami pengertian pondasi
§  Siswa memahami jenis pondasi dan kegunaanya

4.        Tujuan Pembelajaran
Dengan diberikan materi tentang pondasi ini,siswa dapat mengetahui jenis pondasi dan kegunaanya,agar dapat di prektekan di lapangan
5.        Materi Ajar
§  Menjelaskan pengertian Pondasi
§  Menjelaskan Jenis-jenis Pondasi
§  Menjelaskan kegunaan Masing-masing pondasi

6.        Alokasi waktu
1×30 (menit)
PONDASI
Pondasi adalah suatu kontruksi bagian dasar atau bagian terendah pada bangunan yang gunanya adalah untuk memikul beban yang ada di atasnya untuk diteruskan secara merata kelapisan tanah.
Hal-hal yang harus di perhatikan untuk membuat pondasi.
1.      Dasar pondasi harus diletakkan pada lapisan tanah asli yang keras,sehinnga mengurangi resiko penurunan
2.      hindari pemasangan pondasi sebagian pada tanah keras dan sebagian lagi pada tanah lunak.
3.      Pondasi harus dipasang menerus di bawah seluruh dinding bangunan dan dibawah kolom.
4.      Pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada didalam tanah dan kuat menahan gaya – gaya yang bekerja padanya.
5.      Perhatikan bentuk bidang tanah(datar,cekung,cembung,atau lereng)
6.      Keadaan permukaan air tanah pada suatu saat tertentu yang pasang surut sangat berbahaya bagi pondasi.

Jenis-Jenis Pondasi Berdasarkan Kondisi tanah
1.      Pondasi dangkal:
2.      Pondasi setengah dalam
3.      Pondasi dalam
Jenis Pondasi Berdasarkan Bentuk
1.      Pondasi Batu kali
Pondasi batu kali biasanya dipakai padabangunan – bangunan sederhana,biasanya dipakai pada bangunan berlantai 1,dimana tanah keras terletak sangat dekat,juga bila tanah sangat sukar digali karena berbatu-batu
2.        Pondasi Batu Bata
Sama seperti pondasi batu kali,pondasi batu bata biasanya dipakai pada bangunan berlantai 1,dimana tanah keras terletak sangat dekat,juga bila tanah sangat sukar digali karena berbatu-batu
3.        Pondasi Telapak
Pondasi Telapak Biasanya dipakai untuk bangunan bertingkat, hampir tidak pernah dibuat untuk bangunan sederhana berlantai 1 karena biasanya beban bangunan sederhana lantai 1 sudah cukup didukung oleh pondasi batu kali.dan bila Kondisi tanah keras cukup dalam (hingga 2 meter)
 4.        Pondasi sumuran
Pondasi Sumuran dipakai Untuk kedalaman tanah keras lebih dari 2 m, tetapi kurang dari 4 m.Pondasi sumuran ini dubuat dengan cara menggali tanah berbentuk bulat sampai kedalam tanah keras,kemudian diisi adukan beton tanpa tulangan.
Dengan batu – batu dan krikil, pondasi tidak terlalu mahal dan mempunyai daya dukung cukup besar.
5.        Pondasi Tiang straus
Untuk kedalaman tanah keras 4-7 m, biasa digunakan pondasi tiang straus.Pondasi tiang travez adalah tiang beton bertulang diameter 25 atau 30 cm,di cor setempat.
Pengecoran hanya dilakukan bila lubang yang akan di cor dalam keadaan kering. Umumnya diatas tiang straus perlu dipasang pur, terutama untuk memikul kolom-kolom utama.
Sedangkan untuk dinding, cukup dengan sloof dengan bentang relative kecil.
6.        Pondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang Pancang biasa dipakai Untuk kedalaman tanah keras >30 m.Pondasi tiang pancang adalah tiang beton diameter 30 atau 40 cm,dahulu orang menggunakn balok kayu sebagai tiang pancang,tetapi karena kurang kuat dan kurang tahan lama karena pelapukan sekarang tiang pancang dibuat dari campuran beton ,pembuatan tiang pancang beton biasanya dicetak,dan pemasanga tiang inidengan cara dipukul-pukul ke dalam tanah hingga menemukan lapisan tanah keras.
1.      Evaluasi
A.    Berapa kedalaman untuk pondasi dangkal,pondasi setengah dalam dan pondasi dalam?
B.     Sebutkan jenis-jenis pondasi dangkal!
C.     Sebutkan jenis pondasi setengah dalam!
Tugas Rumah
1. buatlah makalah tentang teknik pondasi
2. buatlah satu jenis gambar pondasipada kertas gambar ukuran A3
                            
        
      



job sheet tentang pemasangan dinding 1 bata


JOB SHEET

Sekolah : SMK N 2 Payakumbuh
Mata Pelajaran : Praktek Kerja Batu dan Beton
Jurusan : Teknik Bangunan
Topik : Memasang dinding batu bata
Waktu   : 1 x 30 menit
Judul : Memasang dinding batu bata pada bentangan.

A.    TUJUAN
                 Dengan diberikannya alat dan bahan yang tercantum dalam job sheet maka siswa dapat memasang dinding batu bata pada bentangan dengan baik dan benar.

B.     TEORI SINGKAT

                  Pada umumnya untuk membangun suatu ruangan, pagar, dinding sekat dan sebagainya dipakai bahan batu bata,walaupun untuk saat sekarang banyak juga dipakai batako. Keuntungannya adalah cara pembuatannya yang mudah dan sangat sederhana, sedangkan kerugiannya belum ada standarisasi mutu pada pembuatan batu bata, sehingga untuk ukuran saja mempunyai variasi yang cukup besar, bukan saja karena dari daerah asal yang berbeda bahkan untuk pembuatan dalam satu tempat pemrosesan saja bisa mempunyai ukuran yang berbeda-beda.                     Dalam penggunaan Water pass , hanya cocok untuk membuat datar maupun tegak dalam jarak pendek saja. Apabila yang diukur mempunyai jarak yang panjang lebih baik bila digunakan selang (pipa ) air untuk mengukur kedataran dan unting-unting untuk mengukur ketegakan .


C.    ALAT DAN BAHAN
      1. Alat :
·     Waterpass
·     Benang
·     Siku rangka
·     Meteran
·     Tongkat duga
·     Sendok spesi
·     Pensil
·     Pemotong bata
·     Palu
·     Bak spesi
·     Ember
·     Sekop
·     Cangkul
2. Bahan :
·        Semen
·        Pasir
·        Batu bata
·        Air




D.    KESELAMATAN KERJA
·        Pakailah pakaian kerja yang lengkap.
·        Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran dan benda-benda yang mengganggu pekerjaan.
·        Tempatkanlah bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan.
·        Tempatkanlah alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuhtetapi mudah dijangkau.
·        Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.
·        Bekerjalah sesuai dengan langkah kerja dengan teliti, hati­hati dan konsentrasi.
·        Ikuti semua petunjuk instruktur dengan baik.

E.     LANGKAH KERJA
1.Siapkan alat dan bahan
2.Pasang profil untuk cantolan benang pedoman pada kedua ujung pasangan dengan tegak lurus.
3.Buat garis-garis pada profil sesuai dengan tebal bata ditambah satu siar tegak.
4.Rentangkan benang dari kedua profil pada garis paling bawah dengan regang.
5.kemudian lakukan pemasangan bata merah lapisan pertama dengan teknik sebagai berikut :
·        Rendamlah bata merah sebelum dipasang selama 7 menit kalau bata itu dalam keadaan kering.
·        Gunakan sendok semen yang sisinya sama panjang dengan sisi bata, jadi sekali pengambilan mortar cukup untuk memasang satu bata.
·        Sewaktu mengambil mortar dengan sendok, sebuah bata harus sudah berada pada tangan kiri.
·        Mortar diletakkan ditengah-tengah pondasi, lalu sendok ditarik kebelakang dan sambil diangkat keatas.
·        Bata diletakkan diatas mortar tadi dan ditekan kebawah sehingga mortar dibawahnya tinggal setebal 1 cm atau permukaan atas bata sama datar dengan benang.
·        Lalu bata didorong kebelakang dan jangan ditekan dulu kebawah, sampai batas antara kedua bata terisi mortar setebal 1 cm.
·        Kemudian bata ditekan kebawah sehingga permukaan atas bata sama rata dengan benang, menurunkannya dengan jalan menggesek-gesekkannya arah muka belakang sambil ditekan kebawah.
·        Jangan sekali-kali menurunkan bata dengan jalan mengetoknya, sebab ini akan melepaskan ikatan antara mortar dan bata.
·        Pengambilan mortar harus pas untuk sebuah bata, jangan sampai kurang atau banyak berlebih, rasai dengan perkiraan.
·        Sisi bata jangan sampai menyentuh benang, tapi harus sejajar dengan jarak renggang 1 mm saja.
·        Harus dijaga agar mortar yang ada dalam kotak spesi selalu dalam keadaan pulen dan homogen.
·        Setelah lapis pertama pasangan penuh, maka kita mulai memasang lapis kedua.
·        Lanjutkan dengan lapis kedua.






F. GAMBAR KERJA

G.    EVALUASI
a.       Proses Kerja (60%)
·        Langkah kerja (20%)
·        Pemakaian alat (15%)
·        Keselamatan kerja (15%)
·        Sikap kerja (10%)
b.      Hasil Kerja (40%)
·        Ketepatan ukuran (10%)
·        Kwalitas (20%)
·        Waktu (10%)

H.    SUMBER BELAJAR
      Job sheet praktek kerja batu dan beton.